Perlu dihindari atau hilangkan agar puasa lancar

Bulan puasa ini tak lepas dari kekhilafan atau banyak sekali hambatan yang mencoba menghalangi orang untuk berpuasa. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari atau dihilangkan, agar puasa dapat berjalan lancer dan lebih bermakna.

Malas dan tidak semangat ketika berpuasa
Sebagian orang berasumsi bahwa puasa identik dengan istirahat dari aktivitas kerja pada hari biasa, sehingga mengakibatkan efek menurunnya produktivitas kerja. Seringkali sebagian orang merasa malas atau kelesuan ketika harus menahan lapar, haus, rasa penat selama berpuasa. Sebenanya dengan berpuasa, dapat mendidik Anda untuk mampu bertahan dalam kondisi sepenat apapun, lebih bersabar, dan mampu meningkatkan ketahanan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, tidaklah perlu berlindung di balik makna puasa untuk menutupi kebenaran akan mental yang loyo dan malas.

Puasa tapi…
Bagi sebagian umat Islam mengira bahwa puasa dijalankan hanya karena kewajiban, namun melupakan ibadah shalat fardhu. Shalat fardhu sendiri merupakan rangkaian dari puasa, sehingga tidak bisa untuk dipisahkan, karena jika iya, maka akan menggugurkan predikat muslim yang beriman dari dirinya. Puasa di bulan Ramdhan juga menjadi batasan, seperti menahan untuk tidak makan, minum, dan berhubungan suami-istri di siang hari, hal-hal yang di luar kontrol, seperti ucapan jorok, pikiran kotor, dan sebagainya. Mengenai shalat tarawih, merupakan sunnah dari Allah SWT, dan berpuasan tanpa shalat tarawih adalah hal yang sangat disayangkan, karena amalan sunnah di bulan ini akan mendapatkan porsi yang sama dengan amalan wajib.

Sibuk puasa dan sibuk…
Banyak paradigma dalam sebagian orang yang sepertinya harus diubah, seperti saat berbuka adalah saatnya ‘membalas’ keterikatan yang menimpa mereka, sehingga tingkah laku mereka sama dengan anak kecil yang baru belajar puasa. Kesibukan lainnya ketika sedang berpuasa, seperti penegakkan hak-hak berlebihan yang harus dilakukan kepada badan. Contohnya, sebagian orang menganggap bahwa agar puasa tetap fit, maka waktu sahur digunakan untuk makan dan minum berlebihan, bahkan hingga melupakan shalat shubuh, dan juga shalat maghrib di waktu berbuka.

Puasa dan Tidur
Memang sebagian orang memiliki pemahaman yang kurang tepat mengenai tidur di siang hari dan sebuah hadits Rasul, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah”. Lebih tepat bila aktivitas tidur di bulan puasa yang berpahala adalah sebagai berikut :
Tidur proporsional karena letih dan lelah fisik setelah beraktivitas atau bekerja mencari ; rezeki yang halal.
Tidur proporsional karena untuk persiapan qiyamullail (menghidupkan saat malam hari dengan ibadah)
Tidur untuk menghindari aktivitas akan dapat mengganggu ibadah puasa, seperti menggosip, menonton acara TV atau acara apapun yang tidak bermanfaat, jalan-jalan tak ada tujuan, dan sebagainya.
Kekhilafan lainnya
Wanita muslimah yang melepas jilbabnya untuk membuka aurat
Muslimin yang tidak shalat berjama’ah di masjid
Hanya beribadah di bulan Ramadhan dan hanya yang bersifat sunnah, misalkan shalat tarawih, lalu setelah Ramadhan berlalu, maka berlalu pula ibadah shalat fardhunya.
Menjadi jarang membaca Al Qur’an dan maknanya dan jarang ber-shadaqah
Tidak ada motivasi untuk berbuat kebajikan dan untuk memburu malam Lailatul Qadar.
Besar pasak daripada tiang, kecuali bila biaya pengeluaran itu untuk shadaqah.
Memupuk semangat konsumerisme dan cenderung boros, lebih sibuk memikirkan persiapan hari raya daripada puasa